Cara Cek OCV Sensor – Mobil, sebuah kendaraan roda empat dengan banyak manfaat serta keunggulan memang masih jadi opsi terbaik untuk kebutuhan transportasi sebagian besar orang di tanah air. Menariknya semakin majunya teknologi, perkembangan dan pertumbuhan laju produksi mobil pun semakin meningkat.
Satu demi satu teknologi, fitur dan juga desain menarik terus ditampilkan para pabrikan otomotif kelas dunia. Dari begitu banyaknya teknologi yang disematkan di dalam sebuah mobil, mungkin teknologi VVT-i bisa dibilang termasuk salah satu faktor penting dalam kinerja seluruh KOMPONEN MESIN MOBIL yang ada.
Kenapa? Karena teknologi VVT-i pada mesin mobil – mobil keluaran terbaru menjadi salah satu sistem yang mampu mengatur waktu kerja katup guna mencapai kondisi maksimal dari posisi idle hingga putaran (rpm) tinggi. Kondisi ini tentu harus terus kita perhatikan, karena ada masalah sedikit saja pada bagian ini otomatis akan mempengaruhi kinerja.
Oleh karena itulah untuk mempermudah sekaligus membuat kinerja mesin tidak terlalu berat. Pabrikan kendaraan modern selalu menempatkan sebuah sensor bernama OCV atau Oil Control Valve. Dengan adanya tambahan sensor tersebut, semua kinerja mesin berteknologi VVT-i otomatis dapat tetap terjaga.
Selain itu jika ada kendala pun dapat langsung terlihat, mengingat salah satu SENSOR MOBIL dengan peran cukup penting ini sudah diprogram menggunakan sistem komputerisasi. Pertanyaannya, bagaimana jika kondisi sensor OCV pada mesin VVT i rusak & bagaimana cara cek OCV sensor tersebut?.
Apa Itu Sensor OCV di Mesin VVT-i?
Sebelum membahas semua pertanyaan di atas, mungkin ada dari flikermania masih belum paham apa itu sensor OCV yang selalu tersemat pada mobil keluaran terbaru dengan sudah mengusung mesin berteknologi VVT-i. Jadi tidak ada salahnya dong, kita kenali dulu apa itu sensor OCV.
Sensor OCV atau Oil Control Valve merupakan sebuah perangkat berukuran kecil namun memiliki fungsi untuk mengatur besar tekanan hidrolik yang akan diteruskan ke Advance Chamber serta Retarding Chamber di dalam VVT i Controller serta bisa mengatur pula posisi Spool Valve sesuai sinyal duty dari ECU.
Dengan demikian pada saat ada sinyal terbaca, secara otomatis katup hisap akan terbuka. Maka bisa dipastikan oli dapat mengalir. Nah pembukaan tersebut pun amat sangat bervariasi sesuai kondisi mesin serta input sinyal dari kecepatan, MAP sensor, WTS Sensor, IAT Sensor dan TPS Sensor.
Efek Buruk OCV Sensor Rusak
Ketika sudah memahami apa itu OCV sensor, fungsi serta kegunaanya. Tidak bisa dipungkiri bahwa komponen ini punya peran begitu penting. Maka tidak heran jika kondisi sensor OCV pada mesin VVT-i rusak akan ada banyak dampak & efek buruk yang terjadi. Beberapa di antaranya seperti:
- Munculnya DTC P0340 atau camshaft timing.
- Keluarnya DTC P0022 & P0012.
- Sebagai penyebab lampu check engine menyala.
- Menyebabkan power efisiensi berkurang secara drastis.
- Pemakaian bahan bakar semakin boros dan tidak bisa ditebak
- Menyebabkan bunyi berisik terdengar jelas suaranya dari bagian mesin.
- Serta paling parah oli tidak bisa naik ke gear VVT i.
Cara Kerja OCV Sensor
Nah bicara mengenai OCV sensor pada sebuah kendaraan bermesin VVT-i, tentunya komponen ini punya cara kerja tersendiri. Dan setelah ditelusuri, ternyata secara garis besar sensor OCV (Oil Control Valve) memiliki setidaknya cara atau langkah kerja. Apa saja itu berikut penjelasannya.
1. Timing Advance
Cara kerja OCV sensor pertama bernama Timing Advance, dimana pada saat sinyal duty ratio dari ECU sangat besar maka bisa dipastikan bahwa posisi Spool Valve akan bergeser ke arah kiri . Dengan begitu tekanan oli akan masuk ke saluran mekanisme VVT i lewat retard chamber yang terbuka.
Dan di waktu bersamaan, advance chamber terjadi pengosongan oli, alhasil membuat mekanisme VVT-i bagian intake camshaft akan terdorong & membuat penghambatan timing bukaan katup hisap.
2. Timing Holding
Dan cara kerja OCV sensor kedua yakni Timing Holding. Dimana pada saat sinyal duty ratio ECU cukup stabil maka disaat waktu yang sama posisi Spool Valve juga akan bergerak serta tertahan di bagian tengah. Dengan begitu proses perubahan tekanan oli masuk mekanisme VVT i tidak bisa terjadi.
Dengan cara kerja ini, secara otomatis membuat retard chamber dapat menahan posisi VVT-i di posis holding serta intake camshaft sudah tidak akan lagi maju atau memperlambat waktu pembukaan katup hisap.
3. Timing Retarding
Dan cara kerja OCV sensor terakhir atau ke-3 yaitu Timing Retarding. Pada posisi kerja ini, secara otomatis Spool valve akan dapat bergerak ke kanan melewati retard chamber serta membuat oli dapat masuk menuju mekanisme VVT-i.
Disaat bersamaan, secara otomatis advance chamber akan kosong. Dengan begitu membuat VVT-i di dalam intake camshaft memperlambat timing.
Cara Cek OCV Sensor di Mesin VVT-i
Untuk melakukan cek OCV Sensor dapat dilakukan dengan mudah sebenarnya. Karena sampai sekarang ini sudah ada setidaknya 2 cara yang memakai intelligencer tester atau ODB Scanner. Selain memanfaatkan file offline ada pula cek OCV sensor secara manual. Berikut kedua langkah tersebut.
1. Cek OCV Pakai Scanner
Melakukan cek OCV Sensor menggunakan scanner secara otomatis kita harus sedia scanner yang memiliki alat tersendiri. Adapun cara cek OCV sensor memakai Scanner dapat dilihat langkahnya berikut ini.
- Pertama-tama kita harus menyalakan mesin dengan posisi idle.
- Jangan lupa tarik rem tangan serta posisikan transmisi pada gigi P (parkir) atau N (netral).
- Setelah itu silahkan sambungkan scanner memakai port OBDII di bagian bawah pengemudi.
- Sementara disaat mesin sudah masuk posisi ideal, segera masuk ke menu diagnosis pada ODB Scanner.
- Disini silahkan masuk ke menu Active Test.
- Setelah itu pilih VVT-i CTRL B1.
- Segera operasikan TEST serta cek engine speed rpm. Jika kondisi bagus, maka tampilannya seperti berikut ini.
Tester Operation | Hasil |
OCV ON | Rough idle atau engine stall |
OCV OFF | Posisi Normal engine |
2. Cek OCV Sensor Secara Manual
Seperti di awal kami sampaikan ada beberapa metode atau cara yang bisa kita gunakan untuk bisa cek kondisi OCV Sensor. Nah selain metode diatas, metode manual juga bisa kita manfaatkan. Namun cara ini mengharuskan kita untuk memanfaatkan PIN Power aki.
- Menyiapkan kabel serta soket terminal untuk proses cek OCV Sensor.
- Menyalakan mesin & memanaskan suhu temperatur sedang.
- Lalu lepas soket OCV sensor.
- Disaat posisi dile, segera hubungkan OCV Sensor dengan kabel ke bagian aki.
- Pastikan bahwa posisi kutub sudah sesuai yakni PIN 1 ke bagian positif serta PIN 2 ke bagian negatif.
Dan jika menggunakan metode atau cara ini maka kondisi OCV yang baik akan menampilkan hasil:
Tester Operation | Hasil |
OCV Tidak Terhubung aki | Normal engine |
OCV terhubung ke aki | Rough idle / engine stall |
Akhir Kata
Nah seperti itulah kiranya cara cek OCV Sensor yang dapat kali ini otoflik.com rangkum serta sampaikan. Semoga informasi di atas bisa menjadi rerfensi menarik & dapat menjadi wacana yang bisa menambah wawasan kalian terhadap masalah sensor OCV pada mobil VVT-i.