Fungsi Dial Gauge – Di dalam industri otomotif, ada banyak sekali jenis-jenis alat yang dapat kita ketahui, salah satunya adalah Dial Gauge. Dial Gauge juga dikenal dengan nama lain Dial Indicator. Dimana alat ini befungsi untuk mengukur kerataan permukaan bidang datar, kebulatan sebuah poros dan kerataan permukaan dinding silinder. Alat ini juga merupakan alat ukur dengan skala pengukuran yang sangat kecil.
Alat ukur teknik ini banyak digunakan dalam bengkel otomotif. Beberapa komponen yang dapat diukur dengan menggunakan Dial Gauge antara lain, keausan silinder, ketirusan poros engkol, ketirusan poros transmisi, End play poros engkol, keausan disc brake dan celah backlash final gear. Komponen tersebut dapat diukur dengan menggunakan Dial Indicator untuk mengentahui keausan dan juga ketirusan.
Hal ini tentu akan memudahkan kita dalam hal perbaikan komponen-komponen tersebut. Jika komponen tersebut sudah aus atau tirus, maka kita dapat segera menggantinya dengan komponen yang baru agar kinerjanya menjadi maksimal kembali. Sebagai penambah ilmu pengetahuan, disini kami akan membahas mengenai fungsi Dial Gauge dan juga lengkap dengan cara penggunaanya.
Komponen-komponen Dial Gauge juga memiliki beberapa macam, seperti Spindel, Dial Frame, Numeric Indicator, Fine Adjustment, Long Pinter, Short Pointer, Dial Holder dan Magnetic Dial Holder. beberapa komponen tersebut juga memiliki fungsi yang berbeda-beda. Baiklah daripada penasaran lebih baik langsung saja kita simak ulasan mendalam mengenai fungsi Dial Gauge lengkap dengan cara penggunaannya yang telah kami siapkan berikut ini.
Fungsi Dial Gauge Lengkap dengan Cara Penggunaannya
Prinsip Kerja dan Fungsi Dial Gauge
Pertama yang akan kita bahas terlebih dahulu adalah mengenai prinsip kerja dari Dial Gauge atau Dial Indicator yang satu ini. Alat ini bekerja dengan mengubah gerakan naik turu spindle ke gerakan putaran pada rotasi jarum penunjuk. Namun, untuk meningkatkan ketelitian gerakan naik turun, spindle akan dikonversi ke putaran jarum dengan pergerakan yang lebih panjang.
Maka dari itu, jika sedikit saja kita tekan spindle maka long pointer akan berputar hingga beberapa kali. Untuk soal ketelitian, Dial Indicator memiliki ketelitian mencapai 0,001 mm. Dimana nantinya keolengan tak kasat mata pun dapat terdeteksi dengan mudah.
Cara Menggunakan Dial Gauge
- Langkah pertama adalah peletakan Dial Gauge. Sebagai contoh ketika kita akan mengukur keolengan poros transmisi, maka kalian perlu meletakan poros transmisi tersebut pada meja perata berbahan logan yang disangga dengan V Blok. Kemudian kendorkan bagian dial holder agar sudut indicator dapat diubah. Kemudian posisikan jarum spindle indicator tepat pada bagian tengah poros dengan tegak lurus, lalu kencangkan dial holder. Untuk meningkatkan ketelitian dalam pengukuran, kalian usahakan ketika peletakan Dial Gauge posisi spindle agak tertekan. Kalian dapat memposisikan dial ini hingga short pointer menyentuh angka satu. Hal ini bertujuan agar jarum panjang dapat bergerak naik turun sesuai dengan kondisi permukaan poros yang diukur. Apabila terlalu sedikit spindle tertekan, maka jarum spindle dapat mengambang ketika mengukur bagian yang cekung dan akhirnya pengukuran tidak maksimal.
- Langkah yang kedua adalah langkah kalibrasi. Apabila posis dial sudah benar dan tegak lurus, kemudian jarum spindle juga sedikit tertekan, maka kalian selanjutnya dapat mengendorkan fine adjuster untuk melakukan proses kalibrasi. Ketika fine adjuster sudah dikendorkan, putar outer frame agar angka 0 pada numeric indicator pas dengan jarum panjang. Konfigurasi ini dilakukan untuk memudahkan kalian melihat pergerakan jarum dengan mengepaskan jarum ahar menunjuk pada posisi 0. Setelah itu jangan lupa untuk mengencangkan fine adjuster kembali.
- Langkah yang terakhir adalah pengukuran. Kalian dapat langsung melakukan pengukuran poros transmisi dengan cara memutar poros transmisi tersebut 360 derajat sembari melihat pergerakan jarum. Bisa jadi jarum ini akan bergerak sebelum 0 atau setelah 0. Kalian dapat menjumlahkan pergerakan jarum tersebut. Lalu untuk mengukur kebengkokan atau run out poros diatas memang cukup mudah. Hal ini dikarenakan poros dalam kondisi terlepas dan dapat kita ukur menggunakan meja perata. Untuk mengukut komponen seperti run out rem cakram atau mungkin end play poros engkol, kalian tidak perlu melepas komponen yang satu ini. Namun posisikan dial gauge agar spindle menyentuh permukaan komponen dengan tegak lurus. Inilah kegunaan dari magnetic holder, kalian dapat menggunakan tatakan logam apapun yang ada di sekitar. Untuk mengukur, kalian dapat meletakan magnetic holder pada tabuk shock absorber.
Hal-hal yang Membuat Dial Indicator Mudah Rusak
- Terjatuh, alat ukur ini memiliki ketelitian yang super tinggi namun juga lebih sensitif. Apabila terjatuh maka akan mengganggu mekanisme pergerakan jarum yang berimbas pada ketidaktelitian alat ukur.
- Terinjak, sama halnya dengan yang pertama jika terinjak pun akan mengganggu mekanisme pergerakan jarum.
Nah itulah beberapa pembahasan mengenai fungsi Dial Gauge yang dapat kalian pahami dan pelajari. Untuk meminimalkan penyebab kerusakan alat ini, kalian dapat meletakan alat ukur ini ditempat yang aman. Baiklah, mungkin hanya ini saja yang dapat kami sampaikan, semoga artikel diatas dapat bermanfaat bagi kalian semua.