Fungsi Kondensor Pada Sistem Pengapian – Ada beberapa macam jenis sistem pengapian yang ada pada mobil. Dan satu diantaranya adalah sistem pengapian konvensional atau sistem pengapian yang masih memakai platina.
Peran platina tersebut untuk memutus dan menghubungkan arus primer di dalam koil agar membuat induksi tegangan tinggi. Yang dimana induksi tegangan ini nantinya akan di salurkan ke busi agar membuat percikan api untuk kebutuhan pembakaran.
Nah di dalam sistem pengapian konvensional tersebut terdapat sebuah komponen yang bernama kondensor. Bentuknya biasanya memiliki tampilan silinder kecil dengan bagian dalamnya terdiri dari beberapa lembaran-lembaran kertas timah.
Bahkan meski dalam bentuk kecil, lembaran kertas timah tersebut juga sudah masih dilapisi dengan lembaran kertas paraffin. Dan semua lembaran tersebut digulung menjadi satu dengan menggunakan material berbahan karet sehingga membuat bentuknya menjadi silinder.
Meski hanya dibuat dengan lembaran kertas dalam bentuk silinder, akan tetapi fungsi kondensor pada sistem pengapian konvensional begitu penting. Oleh karena itu dibawah ini akan otoflik rangkum info tentang fungsi kondensor dan juga cara kerjanya.
Apa Itu Kondensor ?
Seperti kami jelaskan diatas, kondensor adalah sebuah komponen berbentuk silinder yang didalamnya terdapat lembaran kertas timah yang dibalut dengan lembaran kertas paraffin serta dibalut dengan bahan karet sebagai isolator.
Kemudian pada setiap bagian tersebut akan langsung dihubungkan dengan satu kawat untuk menjadi kutub negatif (-) dan kutub positif (+). Dan pada umumnya peletakan komponen penting ini berada pada bagian distributor. Meskipun ada beberapa diantaranya yang diletakan di luar distributor.
Mengenal Fungsi Kondensor Pada Sistem Pengapian
Lantas apa sebenarnya fungsi kondensor pada sistem pengapian konvensional yang masih menggunakan platina?. Secara garis besar fungsi utama dari komponen yang satu ini untuk mencegah percikan bunga api yang timbul pada saat terjadi kontak pada platina.
Dengan adanya pencegahan tersebut, otomatis akan membuat percikan bunga api tidak menimbulkan kontak point. Karena bila tidak ada pencegahan ini akan membuat platina cepat aus. Efeknya tentu akan buruk pada sistem pengapian.
Alhasil bila kondensor bekerja dengan maksimal, otomatis platina akan tetap berada pada kondisi baik. Efeknya akan menjadikan sistem pembakaran atau pengapian terasa lebih sempurna dan mobil akan bisa melaju dengan baik dan benar.
Efek Kondensor Rusak
Pentingnya menjaga kondisi kondensor agar tetap dalam keadaan baik, tentunya merupakan hal yang memang sudah seharusnya kita lakukan. Tujannya agar menjadikan kendaraan bisa berjalan dengan sempurna tanpa adanya pincang pada sistem pembakaran.
Dan seperti kami singgung diatas, jika komponen kondensor rusak atau tidak bisa bekerja dengan lancar maka akan ada dampak buruk yang bisa dialami. Diantaranya pada bagian arus primer dan bagian arus sekunder.
1. Pada Arus Primer
Bila kondensor rusak, hal pertama yang akan terpengaruh adalah aliran arus primer. Dimana hal ini bisa terjadi pada saat kontak point masih berada pada kondisi terbuka.
Karena disaat kontak point masih terbuka akan ada loncatan bunga api dibagian celah paltina. Hal ini akan membuat arus primer tidak terputus langsung.
Bila hal ini tetap dibiarkan secara terus menerus tanpa adanya penanganan, maka akan membuat platina cepat terbakar sehingga keausan pada platina lebih cepat terjadi.
2. Pada Arus Sekunder
Bukan hanya bagian arus primer saja yang akan rusak, ketika kondisi kondensor sudah mulai bermasalah. Arus sekunder juga akan terjadi hal-hal yang tidak di ingingkan.
Hal ini karena aliran arus primer tidak terputus langsung dan membuat medan magnet pada bagian kumparan koil primer masih tersisa. Akibatnya membuat perubahan medan magnet menjadi lambat.
Bilamana ini terus kalian biarkan, maka akan dapat menyebabkan pembentukan gaya elektromotif atau emf. Yang dimana dampak buruknya akan membuat pembakaran pada ruang bakar tidak terjadi secara sempurna karena busi tidak mendapatkan aliran arus yang semestinya didapat.
Cara Kerja Kondensor Pada Sistem Pengapian
Bila boleh dikata, cara kerja kondensor pada sistem pengapian bisa di katakan sangat sederhana. Dimana pada saat arus primer mengalir ke kumparan primer dan secara tiba-tiba terjadi pemutusan oleh platina.
Maka secara otomatis akan timbul tegangan tinggi mencapai 500 volt pada kumparan primer dan sekitar 10.000 volt (bisa lebih) pada kumparan sekunder pada bagian ignition coil.
Pada saat yang sama, induksti pun terjadi dan membuat arus mengalir dalam bentuk bunga api dibagian breaker point. Dan hal ini bisa terjadi karena gerakan pemutusan platina jauh lebih lambat dibaginkan dengan aliran listrik yang ada.
Ketika dibagian platina terdapat bunga api, otomatis pemutusan pada bagian arus primer tidak akan sempurna. Hal ini membuat tegangan tinggi yang dihasilkan kumparan sekunder juga tidak akan maksimal.
Untuk menjaganya, maka pemutusan arus primer harus lebih cepat dengan membuat induksi yang timbul harus tepat ketika adanya arus primer. Namun perlu di ingat bahwa indiksi terjadi bukan hanya ada arus primer, tetapi juga ketika arus primer diputus oleh platina.
Dan ketika ada pemutusan arus secara mendadak, maka palatina akan membuka dan menyebabkan munculnya tegangan berkisar 500 volt di kumparan primer dan sekitar 10 ribu volt pada kumparan sekunder.
Jenis Kondensor Pada Sistem Pengapian Mobil Konvensional
Apakah sudah paham dan jelas dengan cara kerja dan fungsi kondensor pada sistem pengapian kendaraan diatas? Bila sudah maka hal yang perlu kalian ketahui selanjutnya adalah jenis kondensor yang umumnya sering dipakai/digunakan.
Dimana dari beberapa data yang ada, diketahui bahwa jenis kondensor sistem pengapian konvensional terutama pada mobil. Umumnya menggunakan kondensor/kondensator dengan tipe gulung yang terdiri dari beberapa bagian seperti:
- Dua foli isolator
- Dua foli aluminium
- Kabel sambungan positif (+)
- Rumah sambungan massa (-)
Dimana dari kondensator tersebut, umumnya memiliki data kapasitas tertentu, yaitu:
- 0,1 μF – 0,3 μF (mikro Farrad)
- dengan kemampuan isulator mencapai 500 volt
Itulah jenis kondensor pada sistem pengapian konvensional yang umumnya digunakan. Silahkan kalian pahami dan pelajari agar bisa membuat kalian lebih paham dengan kondensor pada sistem pengapian yang ada di dalam kendaraan.
Dan kiranya sekian dulu informasi yang kali ini dapat otoflik.com sampaikan tentang fungsi kondensor pada sistem pengapian. Semoga dengan adanya penjelasan diatas bisa menambah informasi terkait penjelasan tentang kondensor pada bagian sistem pengapian.