Fungsi Stabilizer Mobil – Mobil masih menjadi sarana transportasi yang cukup banyak diinginkan sebagian besar orang di Indonesia. Bukan hanya karena mampu memberi kenyamanan saat melakukan perjalanan. Mobil juga mampu membuat efisiensi waktu dapat terjaga dengan baik.
Hal tersebut karena kapasitas penumpang yang dimiliki jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan sepeda motor atau kendaraan lainnya. Namun tahukah kalian, bahwasannya saat mobil sudah mulai berjalan, ada banyak sekali komponen yang bekerja untuk mendistribusikan rasa nyaman bagi para penumpang.
Terlepas dari fitur serta desain ditawarkan, namun kenyamanan tersebut juga tidak terlepas dari adanya komponen yang bernama stabilizer mobil. Sebab komponen ini mampu membuat getaran yang dihasilkan saat berkendara memakai mobil dapat di minimalisir.
Namun selain membuat rasa nyaman berkendara memakai mobil, ternyata masih ada beberapa fungsi lain dari stabilizer mobil. Lalu apa saja fungsi tersebut serta apa saja kiranya jenis stabilizer mobil yang kini ada di dunia otomotif, khususnya mobil?.
Buat kalian yang penasaran serta ingin mengetahui apa saja kiranya fungsi stabilizer mobil dan juga apa saja jenis-jenisnya, mari kita ulas bersama di bawah ini. Karena kami yakin masih ada banyak pengguna mobil belum tahu mengenai masalah ini.
Fungsi Stabilizer Mobil
Menjadi salah satu KOMPONEN KAKI-KAKI MOBIL yang punya fungsi begitu penting. Seperti kami singgung di atas, selain memberi rasa nyaman saat berkendara, ternyata masih ada beberapa fungsi stabilizer mobil lain untuk bisa kalian dapat serta rasakan, dan beberapa fungsi tersebut meliputi:
1. Menjaga Stabilitas Mobil
Selain dapat memberi kenyamanan, fungsi lain dari stabilizer mobil yakni untuk menjaga kestabilan mobil saat melaju. Terutama pada saat melewati jalan yang bergelombang atau berkelok. Dengan begitu mobil tidak akan mudah limbung, sehingga berada di dalam mobil pun akan tetap nyaman.
2. Meningkatkan Daya Cengkram Ban
Tidak saja hanya sampai disitu, ada pula fungsi lain bisa kalian rasakan ketika penggunaan stabilizer mobil dalam keadaan baik. Nah fungi tersebut yakni meningkatkan daya cengkram ban mobil. Dengan begitu seperti apapun kondisi jalanan yang ada akan dapat membuat mobil tetap terasa aman.
3. Mengurangi Kemiringan
Nah fungsi terakhir yang mungkin harus kalian ketahui yakni mengurangi kemiringan atau BODY ROLL atau sering juga disebut limbung. Dengan adanya fungsi ini otomatis mobil akan tetap stabil lurus, nah biasanya hal ini justru hanya para pengemudi yang bisa merasakannya, karena kondisi mobil limbung atau miring akan mengakibatkan pengendalian lebih sulit.
Itulah beberapa fungsi utama dari stabilizer mobil yang mungkin perlu serta harus kalian pahami. Oya untuk memaksimalkannya biasanya stabilizer akan selalu bersinggungan dengan sistem suspensi pada mobil itu sendiri. Maka dari itu ketika MEMBELI MOBIL BEKAS tidak ada salahnya untuk mengecek bagian ini.
Mengenal Jenis Stabilizer Mobil
Nah ketika sudah tahu apa saja fungsi stabilizer mobil seperti otoflik rangkum di atas. Berikut kiranya beberapa jenis stabilizer mobil yang kini bisa kita jumpai pada beberapa JENIS MOBIL yang ada di pasaran terutama di pasar Indonesia.
1. Anti Roll Bar / Sway Bar
Pertama ada jenis stabilizer mobil yang bernama Anti Roll Bar atau juga seringkali disebut Sway Bar. Jenis ini umumnya digunakan untuk mengurangi oversteer atau understeer ketika mobil di ajak bermanuver di jalanan yang berkelok.
Sebagai salah satu jenis stabilizer mobil terbaik, ternyata selain fungsi yang begitu penting. Pemasangan yang mudah serta cepat menjadikan jenis ini juga banyak dipilih. Nah bicara mengenai pemasangan, stabilizer mobil tipe ini biasanya di letakan atau pada bagian suspensi belakang mobil.
2. Strut Bar
Kemudian ada pula jenis lain bernama Strut Bar. Pada jenis ini sebenarnya fungsi utamanya sama saja seperti beberapa fungsi stabilizer mobil yang kami rangkum di atas ataupun seperti pada jenis Underbrace, yakni sebagai penguat atau penambah rigiditas mobil saat bermanuver.
Bahkan penambahan strut bar pada mobil pun akan membuat Body Roll bisa di minimalisir. Dan pemasangan jenis ini biasanya diletakan pada sisi kanan serta kiri strut tower yang kita tahu akan menjadi mounting point dari komponen shockbreaker.
3. Front Lower Bar dan Rear Lower Bar
Jenis stabilizer mobil yang berikutnya harus kalian pahami dan ketahui yakni Front Lower Bar & Rear Lower Bar. Bedanya dari dua jenis di atas mungkin bisa terlihat dari bagian penggunaannya. Karena fungsi dari stabilizer mobil ini akan menjadi penghubung lower arm dengan sasis mobil.
Dengan begitu adanya jenis lower bar di sisi depan serta belakang akan membuat kinerja dan juga performa mobil diklaim lebih meningkat. Dengan begitu otomatis menggunakan mobil dengan memiliki jenis stabilizer ini akan cukup nyaman dan betah saat di perjalanan.
4. Underbrace
Dan jenis stabilizer terakhir dapat kalian temui yakni Underbrace. Sesuai dengan namanya jenis stabilizer mobil satu ini dipasangkan pada bagian CHASSIS MOBIL tepat dibawah, tengah serta depan dan belakang. Namun jenis ini hanya sebatas penambah stabilizer, sehingga fungsi utamanya yakni.
Hanya sebagai pengurang tingkat kelenturan sasis mobil, dengan begitu rasa kokoh dan kuat atau rigid akan tetap bisa didapat. Selain itu, dengan ditambahnya jenis stabilizer tambahan ini juga akan membuat mobil bisa lebih mampu menampung beban yang lebih berat namun tetap stabil.
Cara Kerja Stabilizer Mobil
Nah setelah memahami apa saja jenis stabilizer mobil dan juga fungsi stabilizer mobil seperti di atas otoflik.com rangkum. Kini giliran kita bahas bersama tentang cara kerja stabilizer mobil itu sendiri. Karena kurang lengkap rasanya jika kita sudah tahu apa fungsi dan jenisnya tidak mengetahui bagaimana cara kerjanya.
Nah untuk cara kerjanya sebenarnya dapat dikategorikan cukup simple. Karena stabilizer akan bekerja berdasarkan gerak roda depan kendaraan. Jika roda kanan dan kiri bergerak ke bawah atau ke atas secara bersamaan. Maka saat itu stabilizer tidak akan mengalami puntiran.
Sebagai contoh gambarannya, ketika roda sisi kiri naik ke atas dengan kisaran jarak 10 cm maka wajib sisi kanan pun harus bergerak 10 cm. Begitu pula ketika ada pergerakan ke arah bawah. Sementara jika kendaraan berbelok, pegas roda bagian luar akan tertekan sementara pegas bagian dalam akan relaksasi.
Di dalam kondisi seperti ini, maka stabilizer akan terpuntir dan salah satu ujung stabilizer akan terangkat dan ujung satunya akan tertekan ke bawah. Dan pada saat terpuntir, maka stabilizer bar akan mampu meredam getaran dan juga gerakan yang tidak perlu sehingga body roll tidak akan terjadi.
Akhir Kata
Nah itulah kiranya beberapa penjelasan singkat terkait fungsi stabilizer bar, jenis dan juga cara kerja komponen penstabil mobil saat berjalan yang dapat otolfik.com sampaikan. Semoga dengan adanya informasi tersebut kalian bisa menjadi lebih paham dan lebih jelas tentang komponen Stabilizer mobil ini.