Jenis Flasher Pada Kendaraan – Memahami setiap komponen yang ada pada kendaraan memang bukan hal yang mudah. Apalagi kita semua tahu bahwa di dalam kendaraan baik motor atau mobil mempunyai cukup banyak komponen.
Dimana setiap komponen yang ada pada kendaraan tersebut tentu memiliki peruntukannya masing-masing. Dan disini otoflik akan menjelaskan tentang komponen kendaraan yang bernama Flasher.
Seperti halnya komponen relay pada mobil atau motor, flahser merupakan salah satu bagian dari sistem kelistrikan kendaraan. Bentuk komponen ini tidak terlalu besar namun mempunyai peran penting terhadap nyala lampu sein dan juga lampu hazard.
Nah bicara mengenai flahser pada kendaraan, apakah kalian tahu bahwa sampai dengan saat ini ada beberapa jenis flasher pada kendaraan yang cukup sering digunakan baik itu pada kendaraan roda dua ataupun kendaraan roda empat.
Jenis Flasher Pada Kendaraan dan Cara Kerjanya
Jika kalian belum mengerti tentang hal tersebut, rasanya tepat sekali berada disini, karena sesuai dengan judul artikel diatas. Kali ini otoflik.com akan menjelaskan apa fungsi flasher dan juga jenis jenis flasher pada kendaraan.
Jenis Flasher Pada Kendaraan
Hingga saat ini, jenis flasher pada kendaraan yang umum digunakan setidaknya ada tiga jenis. Ketiga jenis tersebut memiliki struktrur rangkaian yang berbeda. Namun fungsi utamanya tetap sama. Nah berikut beberapa jenis flasher yang ada pada kendaraan.
1. Flasher Model Bimetal
Jenis flasher yang pertama adalah Flasher model Bimetal. Flasher Bimetal menjadi tipe atau jenis flasher dengan rangkaian paling sederhana dibandingkan dengan jenis lainnya. Yang mana, pada tipe ini setidaknya terdapat 2 batang logam dengan panjang yang berbeda.
Adapun cara kerja dari flasher jenis Bimetal yakni disaat flasher dalam kondisi dingin, maka kontak batang logam akan terhubung sehingga membuat arus listirik dari baterai akan mengalir. Pada saat terdapat arus listrik tersebut proses pemanasan bimetal pun akan terjadi.
Nah proses pemanasan dan pendinginan bimetal inilah yang dimanfaatkan untuk memutus dan menghubungkan arus listrik ke beban. Yang dimana, beban dari flasher sendiri merupakan lampu sein dan juga hazard sehingga nyala lampu pun akan berkedip disaat arus listrik mengaliri flahser.
2. Flasher Model Transistor
Kemudian jenis flasher pada kendaraan yang berikutnya adalah model Transistor. Bahkan model ini sekarang cukup banyak dipakai pada kendaraan roda dua atau roda empat keluaran terbaru.
Dimana untuk cara kerjanya sendiri menggunakan pengontrol sistem elektronik. Sehingga sudah tidak lagi memanfaatkan sistem mekanik untuk kontaknya. Adapun komponen yang dipakai adalah multivibrator oscillator.
Pada penggunannya komponen tersebut dipakai untuk menghasilkan sinyal denyutan konstan yang akan dikirim ke flasher dengan melewati penguat listrik. Dan pada saat itulah lampu sein akan menyala secara berkedip sesuai dengan denyutan konstan dari flasher tersebut.
3. Flasher Model Kapasitor
Dan jenis flasher pada kendaraan yang ketiga adalah flasher model kapasitor. Pada jenis ini sistem kerjanya bisa dibilang hampir sama sepertijenis flasher transistor, yaitu sudah tak lagi menggunakan sistem mekanik melainkan sudah mengusung sistem elektronik.
Adapun cara kerja flaser model kapasitor ini akan berfungsi ketika ada arus listik dari baterai pada saat kontak posisi ON. Hanya saja pada saat itu kondisi arus tidak langsung di hubungkan ke beban melainkan akan baru mengalir ke terminal L2 melalui plat kontak P.
Dan pada saat itu, arus masih di tampung pada komponen kapasitor. Dan disaat posisi saklar lampu sein di ON-kan, maka arus akan langsung mengalir ke kaki flasher L1 kemudian keluar menuju ke beban yaitu lampu sein. Sehingga lampu akan menyala.
Pada saat L1 mendapat arus otomatis akan menjadi magnet dan plat kontak P secara otomatis akan terbuka dan akan melewati tahanan R. Dan disaat itu juga kondisi plat kontak akan tetap terbuka hingga arus di dalam kapasitor habis.
Fungsi Flasher Pada Kendaraan
Dari ketiga jenis flasher pada kendaran diatas, pada umumnya saat ini banyak kendaraan keluaran terbaru yang menggunakan tipe kapasitor dan juga transistor karena cara kerja yang lebih simple dan juga ketahanannya cukup awet. Lalu apa sebenarnya fungsi utama dari flasher pada kendaraan?
Jadi fungsi flasher pada kendaraan yaitu digunakan sebagai penyuplai arus listik ke beban yang merupakan lampu sein dan hazard agar lampu tersebut dapat menyala secara berkedip sebagai penanda belok dan juga sebagai peringatan bagi kendaraan di depan atau dibelakangnya.
Itulah kiranya penjelasan singkat yang kali ini dapat otoflik.com sampaikan dan jelaskan terkait fungsi dan juga jenis flasher pada kendaraan. Semoga dengan adanya penjelasan diatas, kalian dapat lebih paham tentang komponen kelistrikan kendaraan yang satu ini.