Komponen Sistem Pengisian – Di dalam dunia otomotif kita tahu bahwa ada begitu banyak hal yang patut dan harus kita pahami terkait berbagai macam hal. Terlebih lagi ketika kita memiliki sebuah kendaraan baik itu motor ataupun mobil.
Adapun dari berbagai macam hal yang perlu kita pahami yaitu tentang sistem pengisian. Yang dimana sistem pengisian pada sebuah kendaraan sendiri merupakan bagian yang cukup penting untuk membuat sistem kelistrikan tetap berfungsi.
Terlebih lagi untuk beberapa jenis mobil atau motor keluaran terbaru yang sudah menggunakan sistem elektrik untuk menghidupkan mesin. Nah jika bicara mengenai sistem pengisian pada motor atau mobil sebenarnya cara kerjanya hampir sama.
Akan tetapi ada beberapa perbedaan yang terletak pada bagian komponen. Untuk itu pada kesempatan kali ini otoflik.com akan membagikan info terkait komponen sistem pengisian mobil dan motor lengkap dengan penjelasan fungsi dari masing-masing komponen tersebut.
Komponen Sistem Pengisian Motor Mobil Beserta Fungsinya
Seperti kami sunggung diatas, setidaknya dengan mengetahui fungsi dari masing-masing komponen sistem pengisian mobil atau motor. Kita bisa dengan cepat melakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan. Untul lebih jelasnya simak pembahasannya berikut ini.
Fungsi Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Secara garis besar fungsi sistem pengisian terntu saja untuk melakukan pengisian ulang daya yang ditampung oleh baterai atau accu/aki. Namun selain itu ada juga beberapa fungsi lain yang perlu kalian pahami berikut ini.
- Untuk digunakan seabgai pengisian (charging) dibagian baterai disaat mesin hidup.
- Untuk menyuplai kebutuhan listrik pada saat mesin hidup dan saat mesin mati.
- Dan tentunya sebagai pemangkir energi listrik yang dibutuhkan pada sistem kendaraan baik sistem penerangan, atau sistem elektronik.
Komponen Sistem Pengisian Mobil
Dan seperti kami singgung diatas, untuk komponen sistem pengisian pada motor maupun mobil ada beberapa perbedaan. Dan berikut penjelasan mengenai komponen sistem pengisian mobil beserta fungsinya.
1. Alternator
Alternator atau juga bisa disebut dinamo ampere merupakan salah satu komponen yang berfungsi untuk mengubah energi gerak (putar) agar menjadi energi listrik. Yang dimana penggunaannya memakai prinsip elektromagnetik. Untuk lebih jelasnya silahkan simak artikel mengenai cara kerja dan komponen alternator yang sudah kami sampaikan sebelumnya.
2. Regulator
Komponen sistem pengisian mobil yang berikutnya adalah regulator. Komponen ini berfungsi untuk mengatur besar dan kecilnya arus yang akan menuju ke bagian rotor coil. Dengan begitu arus yang akan dikeluarkan akan tetap stabil. Sebagai info tambahan, regulator sendiri ada dua jenis yaitu tipe contact point dan tipe IC.
3. Baterai (Accu)
Selanjutnya ada komponen bernama Aki atau Accu. Secara garis besarnya, aki pada kendaraan dipakai untuk penyuplai arus listrik yang dibutuhkan untuk sistem starter, sistem pengapian, dan sistem kelistrikan dan juga sebagai penyetabil tegangan dan sebagai tempat penyimpan arus listrik sementara.
4. Ampere Meter
Sesuai dengan namanya, fungsi utama dari komponen sistem pengisian mobil ini untuk mengukur besar kecilnya arus listrik yang dikeluarkan oleh alternator. Dengan adnaya komponen ini kita akan tahu besaran suplai daya yang dikirim ke aki sudah sesuai atau belum.
5. Kunci Kontak
Kemudian komponen lain yang juga tersemat di dalam sistem pengisian mobil yaitu kunci kontak. Fungsi utamanya seabgai switch pemutus dan penghubung aliran arus listrik ke lampu indikator charger dan juga ke komponen regulator.
6. Kabel
Nah dalam sistem pengisian mobil, semua arus yang akan disalurkan ke beban nantinya akan dihubungkan dengan menggunakan kabel atau wire. Jadi fungsi utama dari kabel dalam sistem pengisian mobil yaitu sebagai konduktor listrik agar disaat ada aliran listrik yang masuk keluar tidak akan terjadi konsleting karena menempel ke bagian bodi mobil atau komponen lainnya.
7. Sekring (Fuse)
Selain itu ada juga komponen lain yang bernama Sekring atau Fuse. Komponen yang satu ini digunakan untuk pengaman rangkaian kelistrikan yang ada pada mobil. Dengan adanya komponen sistem pengisian yang satu ini, ketika terjadi korslet tidak akan membuat beban rusak. Karena otomatis sekering akan langsung terputus sehingga arus tidak akan bisa menuju beban.
8. Lampu Indikator (CHG)
Dan komponen terakhir dalam sistem pengisian mobil yuitu lampu indikator charging atau CHG. Biasanya komponen ini terletak pada bagian dashboard panel instrumen di depan pengemudi. Fungsinya sebagai indikator pengisian baterai berfungsi baik atau tidak. Dan biasanya bentuk dari lampu indikator mobil untuk pengisian baterai berbentuk gambar aki.
Komponen Sistem Pengisian Motor
Nah untuk komponen sistem pengisian motor, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang kami sampaikan diatas. Hanya saja ada beberapa perbedaan komponen. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
1. Spul (Stator Coil)
Jika pada sistem pengisian mobil memanfaatkan sebuah alternator untuk menghasilkan arus listrik, beda lagi dengan sistem pengisian motor. Dimana untuk menghasilkan energi listrik pada motor menggunakan komponen spul atau stator coil. Namun arus yang di hasilkan masih berupa tegangan AC (bolak-balik).
2. Rotor (Magnet)
Selain spul, komponen sistem pengisian motor yang lainnya adalah rotor atau magnet. Sesuai dengan namanya, komponen ini memiliki magnet disekujur bodinya. Fungsinya untuk membuat garis gaya magnet ketika mesin motor dihidupkan. Dan saat rotor berputar maka garis gaya magnet tersebut akan di tampung oleh spul dan di ubah ke energi listrik.
3. Kiprok (Regulator)
Kemudian ada juga komponen bernama kiprok. Bagi pecinta motor tentu sudah tidak asing dengan fungsi kiprok motor. Yah, fungsi utama dari komponen ini yaitu untuk membuat arus dan tegangan yang masuk ke aki stabil. Selain itu juga digunakan untuk mengubah arus AC yang dihasilkan spul menjadi arus DC.
4. Baterai (Accu)
Komponen sistem pengsian motor yang berikutnya adalah aki atau accu. Sama seperti yang ada pada mobil. Fungsi aki pada motor sendiri sebagai penampung arus listrik sementara yang akan di gunakan untuk kebutuhan sistem kelistrikan motor serta sebagai wadah atau tempat menampung arus listrik baru yang di hasilkan oleh rotor.
5. Kabel
Bukan hanya ada pada sistem pengisian mobil, kabel juga bisa kita jumpai pada sistem pengisian motor. Fungsi utamanya pun sama yaitu sebagai induktor penghubung arus listrik dari aki ke beban atau dari kiprok ke aki.
6. Sekring (Fuse)
Dan komponen terakhir yang ada pada sistem pengisian motor adalah sekering atau fuse yang digunakan sebagai pengaman arus listrik. Dimana ketika terjadi hubungan singkat antara arus positif (+) dan negatif (-) tidak akan langsung membuat beban rusak. Karena secara otomatis sekring akan terputus apabila terjadi hubungan singkat.
Jenis Sistem Pengisian Kendaraan
Sebagai informasi tambahan saja, bicara mengenai sistem pengisian kendaraan. Sampai dengan saat ini setidaknya terdapat dua jenis sistem pengisian yang umumnya digunakan. Kedua jenis tersebut meliputi:
- Sistem penggisian Generator : Merupakan sistem pengisian yang menghasilkan arus DC atau arus searah positif dan negatif.
- Sistem pengisian Alternator : Merupakan sistem pengisian yang menghasilkan arus AC atau arus bolak-balik.
Nah pada umumnya baik pada motor atau mobil jenis sistem pengisian yang sering digunakan adalah sistem pengisian Alternator. Sehingga tidak heran jika ada komponen lain yang digunakan untuk menyearahkan arus AC menjadi DC agar bisa digunakan untuk sistem kelistrikan pada kendaraan.
Itu tadi penjelasan singkat mengenai komponen sistem pengisian mobil motor lengkap dengan penjelasan fungsi pada masing-masing komponennya yang bisa otoflik.com sampaikan. Apakah sudah cukup jelas? Sekian dan semoga bisa menjadi referensi yang menarik untuk kalian simak.