Pulser Motor – Ada cukup banyak komponen pada kendaraan bermotor yang mungkin harus kita pahami. Terutama bagi para mekanik bengkel ataupun orang yang menyukai bidang otomotif. Karena dengan kalian memahami komponen-komponen yang ada pada kendaraan bermotor. Maka akan mempermudah kalian ketik ingin memperbaikinya.
Bicara mengenai komponen pada sebuah kendaraan bermotor, tentunya selain bearing motor dan juga komponen lain yang ada. Masih ada banyak sekali jenis dan tipe komponen lain yang harus kita pahami. Satu diantaranya adalah pulser motor yang bisa dikatakan merupakan komponen cukup vital keberadaanya.
Kenapa demikian? tentunya karena komponen yang satu ini memiliki peranan penting untuk membuat busi mematikan api untuk membuat pembakaran di ruang bakar. Serta masih banyak lagi fungsi dari komponen yang satu ini. Oleh karena itu, seperti tertulis pada judul artikel diatas, kali ini kita akan membahas secara lengkap tentang pulser motor.
Selain fungsi utama dari pulser motor yang akan kita bahas, tentunya ada beberapa hal penting yang juga harus kami sampaikan agar kalian bisa lebih memahami komponen ini. Salah satunya adalah jenis dan cara kerja dari pulser motor itu sendiri. Jadi bagi kalian yang ingin mengerti lebih tentang komponen ini simak pembahasan lengkap nya berikut ini.
Dalam pembahasan kali ini ada beberapa point penting yang ingin kami sampaikan, diantaranya adalah pengertian pulser motor dan jenis-jenisnya. Serta Fungsi dan juga cara kerja dari komponen ini. Dan berikut akan otoflik.com rangkumkan secara lengkap untuk kalian para pecinta otomotif.
Apa Itu Pulser Motor
Secara garis besar, pulser motor merupakan sebuah perangkat penting yang terdapat didalam rangkaian mesin kendaraan, khususnya yang memiliki bahan bakar bensin. Komponen ini terbuat dari besi yang memiliki magnet yang kemudian dililit dengan menggunakan kawat tembaga khusus.
Fungsi Pulser Motor
Jika ditanya apa fungsi pulser motor, maka bisa kami jelaskan bahwa fungsi komponen motor yang satu ini adalah sebagai penentu waktu kepada CDI “Capacitor Discharge Ignition” atau TCI “Transistor Control Ignition” untuk mematikan listrik yang nantinya akan diteruskan ke proses pengapian busi motor.
Dengan kata lain, fungsi dari pulser motor sendiri untuk mendeteksi posisi piston motor yang didasarkan pada Pick Up di magnet. Yang mana hasil dari pendeteksi tersebut selanjutnya akan dikirim ke CDI ataupun TCI yang digunakan untuk menentukan Timing Pengapian.
Jenis Pulser Motor
Di dalam perkembangannya, pulser motor dibedakan dalam dua jenis yaitu pulser positif dan pulser negatif. Meski kedua jenis tersebut berbeda secara kerjanya, namun fungsi utama dari pulser motor tersebut tetaplah sama. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, dapat kalian simak berikut ini.
Pulser Positif
Seperti kami katakan diatas, ada dua jenis pulser yang harus kalian pahami. Satu diantaranya yaitu pulser positif. Dimana jenis ini merupakan jenis yang pada bagian ujung paling depan dari tonjolan magnet melewati pulser akan menghasilkan pulser positif.
Sementara jika ujung paling belakang tonjolan magnet melewati pulser, secara otomatis pulser akan menghasilkan pulser negatif. Adapun pulser positif akan digunakan sebagai Advance Timing disaat RPM menengah ke atas. dan pulser negatif digunakan saat RPM menengah ke bawah.
Pulsar Negatif
Jenis pulser motor yang kedua adalah pulser negatif. Yang dimana jenis ini merupakan kebalikan dari jenis pulser positif seperti yang kami jelaskan diatas. Dimana jika ujung paling depan dari tonjolan magnet melewati pulser, maka akan menghasilkan pulser negatif.
Sementara jika ujung pulser paling belakang dari tonjolan magnet melewati pulser akan menghasilkan pulser positif. Beberapa jenis motor yang menggunakan pulser negatif dua kabel antara lain Suzuki Satria FU old, dan Yamaha Byson.
Cara Kerja Pulser Motor
Bicara mengenai cara kerja pulser motor, bisa dibilang cukup simple. Namun untuk mengetahui lebih dalam bagaimana sistem kerja dari komponen yang satu ini. Maka kalian diharuskan untuk memahami lebih lanjut mengenai apa itu pulser.
Dimana pulser sendiri merupakan pembaca tonjolan suatu sinyal di magnet. Yang dimana pulser hanya berupa besi magnet yang diikat oleh gulungan kawat tembaga atau kawat email dengan ukuran tertentu yang mana jika gulungan ini di lewati besi, otomatis akan mengeluarkan arus listrik.
Arus listrik tersebutlah yang nantinya akan membuat komponen CDI akan bisa bekerja sebagaimana fungsi CDI itu sendiri. Yaitu memuntahkan timbunan arus listrik pada kapasitor untuk nantinya arus tersebut disalurkan ke koil dan diperbesar untuk menyalakan busi sebagai pemantik pembakaran diruang bakar.
Ciri-Ciri Pulser Motor Lemah
Setelah mengetahui cara kerja atau sistem kerja dari komponen pulser motor seperti kami jelaskan diatas. Tentunya bisa disimpulkan bahwa jika terjadi pada pulser maka bisa dikatakan motor tidak akan bisa dihidupkan karena tidak adanya aliran arus listrik yang mengarah ke busi untuk mematikan api ke dalam ruang bakar.
Ciri-ciri pulser motor yang lemah atau rusak pun mudah di pahami karena tidak jauh berbeda dengan ciri-ciri CDI yang rusak. Dimana jika kerusakan yang terjadi belum parah, maka motor motor akan tetap bisa bergerak meski tidak terlalu sempurna.
Munculnya gejala pulser motor lemah ataupun mulai tidak beres biasanya akan diperoleh baik itu pada putaran bawah ataupun putaran atas. Yang mana ciri paling umum pulser mulai lemah yaitu terdapatnya efek geser pulser yang membuat mesin motor berjalan tidak normal.
Cara Mengetahui Kondisi Pulser
Untuk mengetahui kondisi pulser dalam keadaan baik atau tidak, kalian bisa menggunakan alat bernama volt meter untuk mengukur tegangan arus listrik yang keluar dari ujung pulser. Tegangan normal untuk kondisi pulser yang normal setelah diukur adalah 0.5 sampai 1 volt.
Jika kondisi arus normal, hal selanjutnya yang bisa kalian lakukan adalah menghubungkan pulser dengan besi secara berulang-ulang. Dan pastikan alat ukur tetap menempel pada pulser motor.
Dimana, jika saat berulang kali di tempelkan ke besi voltmeter menunjukan angka atau jarum bergerak maka bisa dipastikan kondisi pulser motor dalam keadaan baik.
Sebaliknya, apabila saat pulser motor di sentuhkan kepada besi berulang kali namun volt meter tidak menunjukan hasil angka atau pergerakan jarum sama sekali. Bisa dikatakan pulser rusak dan harus di ganti.
Cara Memasang Pulser Motor
Lalu bagaimana memasang pulser motor yang baik dan benar? hal ini sebenarnya bisa di lakukan secara mudah karena pada umumnya, untuk motor bebek ataupun motor sport, kalian hanya membutuhkan beberapa peralatan seperti kunci L5 ataupun T8 serta sebuah Obeng Plus. Setelah itu coba lakukan beberapa hal berikut untuk mulai memasang pulser.
- Pertama silahkan kalian tap oli mesin, kemudian buka blok magnet posisi mesin pada sebelah kiri. Atau untuk mempermudah pekerjaan, kalian juga bisa melepas tuas persneling.
- Setelah itu, lanjutkan dengan melepas spul magnet dengan menggunakan kunci yang bervariasi sesuai dengan jenis motor, bisa kunci L4, T8, L5 atau hanya Obeng Plus saja.
- Pastikan kalian berhati-hati dalam melepas spul tersebut terutama pada bagian pelepasan baut dengan menggunakan kunci-kunci yang kami sebutkan diatas. Karena jika terjadi kerusakan akan membuat proses terhambat dan terhalang.
- Selanjutnya silahkan kalian bersihkan dan pasang kembali spul pulser pada blok magnet dengan benar. Pastikan tidak ada kesalahan pemasangan agar tidak terjadi hal-hal yang tak di inginkan.
Seperti itulah kiranya bagaimana proses pemasangan pulser motor untuk jenis motor bebek ataupun motor sport. Lalu bagaimana untuk jenis motor matic? sebenarnya hampir sama saja, namun ada beberapa komponen lain yang harus di lepas seperti magnet ataupun radiator motor.
Oleh karena itu disarankan untuk para pengguna sepeda motor matic untuk diserahkan kepada para mekanik yang sudah berpengalaman. Hal ini tentunya untuk menghindari terjadinya kemungkinan yang tidak diinginkan.
Nah seperti itulah kiranya info yang bisa kami bagikan seputar pulser motor, semoga bisa menjadi wacana yang menarik dan bisa dipahami dengan mudah sebagai media belajar kita semua.