Sistem Kemudi Mobil – Mudahnya menggerakan arah roda depan sebuah mobil tidak terlepas adanya sistem kemudi yang merupakan salah satu komponen utama dari sasis mobil. Dengan adanya komponen tersebut tentu saja pengemudi akan dapat dengan mudah dan leluasa mengatur gerakan mobil yang di kendarainya.
Tidak heran apabia komponen yang satu ini harus terus di perhatikan dan di rawat dengan baik karena menjadi komponen utama yang akan menunjang keselamatan berkendara. Dalam penggunaannya sistem kemudi menggunakan mekanisme cukup simple yang menghubungkan antara tuas kemudi ke bagian as roda.
Dan jika di lihat dari sistem kerjanya, tentu saja sistem kemudi pada sebuah mobil tersusun dari beberapa komponen lain yang saling terhubung untuk bisa menggerakan roda-roda tersebut. Namun perlu di ketahui komponen-komponen tersebut juga akan berbeda tergantung dari jenis sistem kemudi mobil yang digunakan.
Namun pada umumnya, sistem kemudi hanya terdiri dari roda kemudin, poros utama, tempat poros utama, gear box dan sambungan-sambungan kemudi. Yang dimana semua bagian-bagian tersebut harus ada dalam sistem kemudi agar bisa membuatnya bekerja secara maksimal sesuai dengan apa yang diharapakan.
Jenis, Fungsi, dan Komponen Sistem Kemudi Mobil
Tidak hanya akan membahas mengenai komponen sistem kemudi mobil, pada artikel terbaru ini, otoflik.com juga akan membagikan dan menjelaskan secara rinci tentang jenis-jenis sistem kemudi serta fungsi utama sistem kemudi. Nah tidak usah panjang lebar lagi, berikut penjelasan lengkap seputar sistem kemudi pada mobil.
Jenis Sistem Kemudi Mobil
Dalam perjalanan dan perkemngan teknologi khususnya dalam industri otomotif mobil. Pada dasarnya sistem kemudi kendaraan roda empat sendiri hanya dibedakan menjadi dua jenis saja sampai dengan saat ini. Yaitu Sistem kemudi manual dan sistem kemudi power steering. Dan berikut sedikit penjelasannya.
1. Sistem Kemudi Manual
Sesuai dengan namanya, sistem kemudi manual merupakan salah satu sistem kemudi pertama yang digunakan untuk dapat menggerakan arah roda mobil saat berjalan. Dalam membelokan roda-roda bagian depan, pada sistem ini jelas hanya memanfaatkan komponen yang dibutuhkan yang sudah disusus untuk saling berhubungan (linkage).
Terkesan sangat simple, mudah dipahami dan memiliki cara kerja yang cukup mudah. Sayangnya sistem kemudi manual pada mobil ini membuat kita sebagai pengemudi harus ekstra mengeluarkan tenaga yang cukup besar karena dalam sistem ini semuanuya harus dilakukan secara manual. Hal ini yang membuat sebagian besar pengemudi merasakan lelah yang lebih cepat.
2. Sistem Kemudi Power Steering
Kemudian jenis sistem kemudi mobil yang berikutnya dan yang sudah mendapatkan pembaharuan adalah sistem kemudi yang sudah di lengkapi dengan power steering. Yang dimana dalam penerapannya sistem kemudi ini akan dibantu dengan adanya dorongan dari minyak atau oli power steering yang di pompa oleh van pump.
Yang dimana van pump tersebut hanya akan dapat bergerak dan bekerja pada saat mesin mobil hidup. Mengingat bekerjanya van pump ini akan diputar melalui belt dan atau dengan menggunakan motor listrik untuk beberapa jenis mobil tertentu seperti jenis mobil yang sudah menggunakan teknologi ESP atau Electronic Power Steering.
Beberapa kelebihan yang akan didapat oleh pengemudi mobil yang sudah mengunakan jenis atau tipe sistem kemudi power steering ini antara lain adalah :
- Dapat mengurangi daya pengemudian atau sering juga disebut dengan istilah Steering Effort.
- Membuat kesetabilan pengemudian mobil yang lebih baik dan lebih akurat.
- Serta membuat tenaga yang di butuhkan pengemudi tidak terlalu banyak sehingga tidak membuatnya cepat lelah.
Fungsi Sistem Kemudi Mobil
Fungsi utama dari sistem kemudi mobil yaitu sebagai pengatur arah laju kendaraan sesuai dengan keinginan para pengemudi mobil tersebut dengan cara membelokan roda depan ke kiri atau ke kanan lewat roda kemudi yang terdapat di dalam kabin mobil. Alhasil mobil pun akan bisa bergerak dengan leluasa sesuai dengan arah roda depan yang di kendalikan pengemudi.
Cara Kerja Sistem Kemudi Mobil
Sementara itu seperti yang kami sampaikan diatas, cara kerja dari sistem kemudi sendiri terbilang cukup mudah dan simple karena ketika roda kemudi (steering wheel) diputar, maka steering mainshaft akan secara otomatis meneruskan tenaga putar tersebut ke bagian steering gear.
Dimana pada saat putaran sudah sampai di steering gear, tenaga putar pun akan diperbesar untuk mendapatkan momen yang lebih besar untuk bisa menggerakan roda depan melalui rangkaian sistem kemudi atau steering linkage.
Tipe Sistem Kemudi Secara Manual
Sebelum masuk dalam pembahasan komponen sistem kemudi mobil manual, disini otoflik.com akan jelaskan juga beberapa tipe sistem kemudi manual yang bisa dibilang cukup banyak digunakan di dalam industri otomotif. Apa saja tipe-tipenya ?
1. Rack and Pinion
Tipe sistem kemudi secara manual yang pertama dan sering digunakan pada beberapa jenis mobil yang ada di dunia ini adalah Rack and Pinion. Yang dimana jenis ini memiliki cara kerja yang bisa dibilang cukup baik. Karena pada saat steering wheel diputar, maka pinion pun akan ikut berputar. Dan putaran tersebuta kan di gunakan untuk mengggerakan rack dari sisi samping ke samping.
Sesampainya disini, gerakan tersebut akan di teruskan melalui komponen tie rod ke bagian lengan nakel pada bagian roda-roda depan. Dengan begitu roda pun akan tertekan dan tertarik yang membuatnya bisa mengikuti arah gerakan steering wheel baik ke arah kanan ataupun ke arah kiri.
Kelebihan Sistem Kemudi Manual Rack and Pinion
- Mempunyai konstuksi yang cukup sederhanda dan cukup ringan.
- Perpindahan momen yang dibutuhkan jauh lebih baik dan lebih ringan.
- Singgungan antara gigi rack dan gigi pinion dilakukan secara langsung.
Kekurangan Sistem Kemudi Manual Rack and Pinion
- Hanya cocok digunakan pada jenis mobil penumpang yang memiliki ukuran kecil atau sedang.
- Karena memiliki bentuk gigi, membuatnya cepat aus ketika masuk dalam pemakaian yang cukup lama.
2. Recirculating Ball
Kemudian tipe sistem kemudi mobil secara manual yang berikutnya adalah Recirculating Ball. Pada tipe ini, bisa dibilang memiliki cara kerja yang juga cukup mudah dan simple, karena pada saat steering wheel diputar, maka poros utama tersebut akan langsung membelok karena terhubung dengan roda kemudi.
Dan dibagian ujung dari poros utama tersebut terdapat roda gigi cacing dan mur pada bagian bak roda gigi kemudi yang akan menambah tenaga serta akan memindahkan gerak putar dari steering wheel ke gerakan maju mundur dari pitman arm yang terbagi menjadi beberapa komponen.
Seperti batang penghubung atau Relay Rod, Lengan Idler atau Idler Arm, Lengan Nakel Arm dan juga Tie Rod. Beberapa sambungan tersebut akan memindahkan gaya putar yang didapat dari steering wheel ke roda-roda depan dengan cara memutar komponen bernama ball joint yang terdapat dibagian Lower Arm.
Kelebihan Sistem Kemudi Recirculating Ball
- Memiliki gigi kemudi yang terbilang lebih besar yang membuatnya bisa digunakan pada beberapa tipe atau jenis mobil besar.
- Memiliki tingkat keausan roda gigi yang lebih kecil.
- Pemutaran roda kemudi jauh lebih ringan.
Kekurangan Sistem Kemudi Recirculating Ball
- Memiliki konstruksi yang cukup rumit.
- Mempunuai biaya perbaikan yang lebih mahal.
Komponen Sistem Kemudi Manual
Setelah kalian mengetahui tentang tipe sistem kemudi mobil secara manual. Berikut ini adalah beberapa komponen utama sistem kemudi mobil secara manual yang bisa kalian pahami.
1. Steering Wheel
Ini merupakan komponen yang terletak dibagian dalam kabin mobil yang akan langsung berhubungan dengan pengemudi mobil. Fungsi utama Steering Wheel atau roda kemudi yaitu sebagai komponen pengendai awal sistem kemudi setelah pengemudi. Dan dari komponen inilah pengemudi akan dapat dengan mudah membelok-belokan posisi roda depan.
2. Steering Column
Komponen yang kedua yaitu Steering Column, komponen ini secara langsung terpasang pada bodi mobil melalui braket column yang memilik tipe breakway. Dengan begitu steering column ini akan dapat bergeser naik dan turun. Selain itu komponen ini juga merupakan mekanis penyerap energi berupa gaya dorong dari kemudi pada saat terjadi tabrakan.
3. Steering Gear Box
Selain itu ada juga Steering Gear Box, yang diman akomponen ini memiliki fungsi utama untuk mengarakan roda depan dan juga sebagai gigi reduksi yang akan digunakan untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi lebih ringan. Biasnaya perbandingan reduksi atau perbandingan steering gear ini berada diantara 18-20 : 1.
4. Steering Lingkage
Kemudian ada juga komponen bernama Steering Linkage. YUang dimana komponen ini terdiri dari rod dan arm yang akan berfungsi untuk meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke bagian roda depan.
5. Ball Joint
Dan komponen sistem kemudi manual pada sebuah mobil yang tidak kalah pentingnya adalah Ball Joint. Dimana komponen ini harus ada pada setiap sambungan. Karena tujuan utama dari adanya komponen ini adalah untuk membuat pergerakan sambungan bisa bebas dan membuat distribusi gerak akan semakin halus.
6. Dust Boot
Lalu ada juga Dust Boot, yang dimana komponen ini berfungsi untuk melindungi komponen rack dari kotoran berupa debu atau yang lainnya. Sementara komppnen Dust Boot sendiri terbuat dari material karet yang cukup lentur sehingga akan dapat mengikuti gerak rack shaft.
Nah itulah kiranya informasi yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini seputar sistem kemudi mobil baik itu manual atau pwoer steering. Semoga apa yang sudah kami jelaskan bisa bermanfaat dan bisa menjadi refernsi yang menarik untuk kalian simak. Sekian dan terimakasih.