Tekanan Angin Ban Motor – Tidak dapat dipungkiri jika sebagian besar orang sering mengabaikan ketika ban motor kurang tekanan angin, karena dirasa tidak begitu mengganggu. Namun ternyata anggapan tersebut merupakan sebuah kesalahan besar, jika dibiarkan saja berakibat fatal dari pengendara itu sendiri.
Terdapat beberapa efek kurang baik ketika ban motor selalu kurang tekanan angin, salah satunya adalah ban sering mengalami bocor meski jarang digunakan. Lalu efek berikutnya ialah kestabilan motor berkurang, terutama ketika motor sedang dibawa dengan kecepatan diatas 60 km per jam akan terasa oleng.
Agar mendapatkan top performa, sebaiknya isi tekanan angin ban motor sesuai dengan ketentuan berlaku, sebelumnya juga sempat disampaikan akan ukuran tekanan ideal untuk ban motor. Jika berbicara tekanan angin ban motor harus sesuai, lebih disarankan sekali agar melakukan pengecekan secara rutin baik itu manual maupun menggunakan alat khusus.
Dibalik itu semua, penggunaan angin juga mempengaruhi akan kualitas dari ban motor kalian. Tak heran jika beberapa orang sengaja mendatangi SPBU hanya sekedar mengganti angin nitrogen, dimana jenis angin tersebut lebih awet karena tekanan yang diberikan stabil bila dibandingkan dengan jenis angin biasa.
Karena setiap jenis motor memiliki ukuran tekanan angin berbeda beda, baik itu ban depan maupun belakang. Untuk itu ketika melakukan tambah angin wajib memperhatikan tekanan angin berapa. Buat kalian semua yang ingin mengetahui apa saja akibat jika tekanan angin ban motor kurang, silahkan simak langsung ulasan dari Otoflik.com sebagai berikut.
Jenis Angin Untuk Kendaraan
Dari awal pembahasan sempat disampaikan akan penggunaan jenis angin yang terbaik untuk kendaraan apa. Oleh karena itu, terlebih dahulu informasi beberapa jenis angin kerap digunakan kebanyakan orang diantaranya sebagai berikut.
1. Angin Biasa
Pertama angin biasa, jenis angin tersebut menjadi pilihan utama oleh semua orang dikarenakan mudah di dapatkan. Secara kualitas memang cukup bagus, hanya saja diharuskan sering melakukan pergantian secara berskala baik dua minggu sekali atau satu bulan sekali.
2. Nitrogen
Selanjutnya ada Nitrogen, jenis angin tersebut diketahui memiliki kualitas sangat bagus karena memiliki tekanan terbilang stabil dan membuat ban lebih awet dan tidak memberikan efek ban bocor. Memiliki kualitas sangat bagus, lebih disarankan agar menggunakan jenis angin ini.
Perbedaan Angin Nitrogen dan Biasa
Setelah mengetahui jenis angin kerap digunakan pada kendaraan, maka wajib mengetahui perbedaan antara keduanya.Agar lebih jelasnya, simak langsung perbedaan angin nitrogen dan biasa seperti dibawah ini.
Untuk jenis angin nitrogen memiliki kualitas diatas rata rata dimana mampu membuat ban lebih awet dan tahan lama, selain itu tekanan angin lebih stabil. Berbeda jika jenis angin biasa, dimana tekanan yang diakibatkan tidak stabil.
Perbedaan selanjutnya adalah waktu pergantian angin, untuk angin biasa sangat disarankan agar melakukan pergantian seminggu sekali atau paling lama dua minggu sekali. Sedangkan nitrogen melakukan pergantian bisa sebulan sekali, tergantung pemakaian kendaraan setiap harinya.
Akibat Tekanan Angin Motor Kurang
Lalu berlanjut ke pembahasan utama kali ini, menurut pengalaman dari beberapa orang pernah mengalami kejadian tersebut. Terdapat beberapa efek tidak baik bisa dirasakan, jika penasaran dengan semuanya dapat simak langsung sebagai berikut.
1. Motor Tidak Stabil
Akibat pertama ketika tekanan angin motor kurangĀ ialah motor tidak stabil ketika di ajak berkendara, ketika tetap dibiarkan saja berakibat fatal. Terlebih ketika tidak fokus dalam berkendara, maka yang rugi tidak hanya diri sendiri melainkan orang lain juga.
2. Ban Termakan Setengah
Selanjutnya dapat menyebabkan ban hanya termakan sebelah saja, ketika ban termakan sebelah, memungkinkan sekali motor cukup sulit ketika motor akan belok. Hal tersebut karena dinding ban tidak kokoh, jika dibiarkan saja maka berakibat lebih parah lagi dari sebelumnya.
3. Ban Mudah Bocor
Lalu efek kurang angin yang selanjutnya ban mudah bocor, apalagi jika menggunakan ban tubeless maka lebih rawan bila dibanding dengan pemakaian ban dalam. Meskipun mengakibatkan ban bocor, itu bukan menjadi masalah besar karena bisa menambal ban sendiri.
4. Menyebabkan Kecelakaan
Efek terparah dan tidak ingin dialami oleh semua orang adalah kecelakaan, hal tersebut bisa saja terjadi karena motor bakalan tidak stabil. Terlebih lagi jika motor dibawa kebut kebutan.
5. Tarikan Motor Kurang
Karena sering membiarkan ban motor kekurangan angin, tentu berakibat menurunnya performa mesin dan itu sangat terasa sekali. Hal tersebut dikarenakan bobot motor lebih berat dari biasanya.
6. Konsumsi Bahan Bakar Boros
Mengacu dari tarikan yang tidak maksimal, membuat konsumsi bahan bakar lebih boros dari sebelumnya. Sebab, mesin motor akan bekerja lebih keras, namun tenaga yang dihasilkan tidak sempurna.
7. Ban Benjol
Ban benjol tidak hanya disebabkan karena suhu yang dingin saja, bisa juga disebabkan karena sering kekurangan angin. Ketika tetap dibiarkan saja, kemungkinan yang terjadi ban motor bisa meletus. Hal ini dikarenakan suhu ban motor cepat panas, dengan begitu dapat menyebabkan ban meletus.
8. Merusak Velg Motor
Dan akibat yang terakhir dapat merusak velg motor, hal tersebut dikarenakan velg mengalami benturan benturan dari benda keras. Meskipun velg mengalami kerusakan bisa diatasi dengan press velg, akan tetapi kualitas dari velg tersebut tidak seperti sebelumnya.
Akhir Kata
Nah seperti itulah kiranya pembahasan lengkap mengenai akibat jika tekanan angin ban motor kurang dapat Otoflik.com sampaikan. Semoga saja dengan adanya penjelasan tersebut bisa membantu semua orang sedang membutuhkan informasi seperti diatas.